CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 27 November 2008

BIOGRAFI L’ARC~EN~CIEL

http://www.twisted-talent.com/pics/news/L-Arc-en-Ciel/LArc-en-Ciel2.jpg
L’Arc~en~Ciel dibentuk di bulan Februari 1991 dengan tetsu sebagai bassis sekaligus leader, Hide (sekarang dikenal sebagai hyde) pada vokal, Hiro di gitar dan Pero pada drum. Nama L’Arc~en~Ciel , yang jika diterjemahkan secara harfiah berarti sebuah lengkungan/busur yang berada di langit, dipilih oleh tetsu berdasarkan sebuah film yang ia tonton.

Di tahun 1992, ken, teman masa kecil tetsu keluar dari universitas untuk bergabung dengan band ini menggantikan Hiro pada gitar. Bulan Desember di tahun yag sama Pero keluar. tetsu kemudian mengajak Sakura untuk bergabung setelah melihat permainannya, walaupu ia tidak terlalu mengenalnya dengan baik. Setelah melihat permainan L’Arc~en~Ciel, Sakura memutuskan untuk bergabung dengan band ini di tahun 1993. Album pertama mereka Dune juga dirilis di tahun tersebut, yang menjadi nomor satu di chart Oricon Indies dan mencuri perhatian label - label major.

Di tahun 1994, L’Arc~en~Ciel menanda-tangani kontrak dengan divisi Ki/oon dari Sony dan mengeluarkan album kedua mereka, Tierra. Heavenly kemudian dirilis di tahun 1995, dan 1996 ditandai dengan dirilisnya True, rilisan yang pertama kali terjual jutaan kopi dari band ini.

Di awal 1997 saat band ini berada di puncak kesuksesannya Sakura ditahan dengan tuduhan kepemilikan heroin. Ia kemudian resmi keluar dari band ini tanggal 4 Oktober. Ketika berita mengenai ditahannya Sakura menyebar ke publik, CD – CD L’Arc~en~Ciel diturunkan dari rak – rak CD. Dan lagu The Fourth Avenue Café yang sebelumnya digunakan sebagai soundtrack anime Rurouni kenshin dengan segera diganti. Walaupun ini merupakan titik yang rendah dalam sejarah band tersebut, dan perilisan The Fourth Avenue Café ditunda, album True tetap bertahan di tangga lagu selama dua tahun.

Untuk beberapa bulan band ini berada dalam situasi yang tidak pasti untuk pulih kembali dari guncangan yang diakibatkan skandal obat-obatan Sakura. L’Arc~en~Ciel yang iseng kemudian menghibur diri dengan membentuk The Zombies, sebuah band yang mengcover lagu mereka sendiri serta lagu – lagu dari Marilyn Manson dan Nirvana.

Mereka kembali secara resmi dengan mengadakan konser Reincarnation ’97 Live di Tokyo Dome. Dengan penonton sebanyak 56,000 orang, tiket pertunjukan pertama meraih rekor yang masih belum tertandingi sampai sekarang ini, yang terjual habis hanya dalam waktu empat menit. Konser ini juga pertama kalinya yukihiro (ex-Die in Cries, ex- Zi:Kill) tampil sebagai drumer baru di band ini. Walaupun single pertama yang mereka rilis setelah keluarnya Sakura, Niji hanya menulis namanya sebagai support member. Tak lama setelah rilisan ini yukihiro pun diangkat sebagai anggota resmi.

Album mereka selanjutnya, HEART keluar di tahun 1998. Dan pada tahun 1999 ark dan ray dirilis pada waktu yang bersamaan, yang juga menjadi album Jepang pertama yang dirilis secara serempak di Jepang dan juga di negara - negara Asia lainnya. Tiap – tiap album terjual lebih dari 2 juta kopi dan bertengger di peringkat pertama dan kedua Oricon chart.

Tahun 2000 REAL, yang menjadi album orisinil terakhir mereka sebelum vakum dan mengerjakan proyek solo masing – masing, dirilis. Lagu terakhir mereka, Spirit dreams inside dipakai sebagai lagu penutup film Final Fantasy: The Spirits Within.

Selama masa jeda yang panjang, hyde merilis dua album solo dan bermain di film Moon Child bersama Gackt, serta memainkan peran Adam di Kagen no Tsuki. Sedangkan ken membentuk Sons of All Pussys bersama Sakura. Sementara itu tetsu bertransformasi menjadi TETSU69, dan yukihiro menjadi vokalis untuk acid android. Masa jeda mereka juga diwarnai dengan perilisan Clicked Singles Best 13, yang berisikan dua belas lagu favorit pilihan fans, serta Anemone, satu-satunya lagu yang mereka ciptakan sepanjang waktu tersebut.

Setelah vakum selama tiga tahun dengan spekulasi tentang kemungkinan bubarnya band ini, L’Arc~en~Ciel mengejutkan fans mereka dengan mengumumkan sebuah seri dari tujuh konser yang diberi judul Shibuya Seven Days, yang diikuti dengan perilisan single baru mereka. Berada di peringkat atas tangga lagu dan dipakai sebagai lagu pembuka animasi Fullmetal Alchemist, READY STEADY GO dijual di bulan Februari 2004. Mengikuti perilisan single berikutnya, L’Arc~en~Ciel kemudian merilis album yang banyak ditunggu-tunggu, SMILE, pada tanggal 31 Maret.

Sebelumnya, semasa Sakura masih menjadi anggota band ini, mereka sempat membuat beberapa lagu di bawah nama D’Arc~en~Ciel. Akan tetapi, dengan dirilisnya single terbaru, ditampilkan pula P’UNK~EN~CIEL. Dengan anggota – anggotanya merupakan member L’Arc~en~Ciel yang berganti posisi, dan kemudian merekam ulang lagu – lagu lama L’Arc~en~Ciel. Mereka bahkan terus merekam ulang hampir semua single – single terbaru mereka.

Tanggal 31 July 2004 L’Arc~en~Ciel hadir sebagai bintang tamu di hadapan 12,000 orang penonton pada acara konvensi anime Otakon yag diadakan di Baltimore, Maryland. Ini merupakan penampilan pertama band ini di USA. Melihat respons yang luar biasa dari para fans, Tofu Records, label Sony Music Jepang di Amerika menandatangani kontrak dengan band ini di bulan Mei 2005 dan merilis sebuah DVD untuk debut live mereka di Amerika Utara.

Mengikuti dirilisnya beberapa single dan sebuah album baru, AWAKE di 2005, band ini kemudian mengadakan tur Jepang sebelum memulai tur ASIA LIVE 2005, yang membawa band ini ke Seoul di Korea dan Shanghai di Cina. Sebelu kembali ke Tokyo untuk dua pertunjukan utama.

Setelah menutup tur mereka, perhatian para anggota band ini kembali terfokus pada kegiatan – kegiatan solo mereka. tetsu merekam beberapa single dan sebuah album dengan Creature Creature. Serta merilis sebuah single atas nama dirinya sendiri. Sementara yukihiro kembali pada acid android dan merilis sebuah single. Kemudian ia beserta acid android menyertai MUCC dalam dua petunjukan di Shanghai. hyde menggubah lagu Glamorous Sky untuk film yang diangkat dari manga NANA dan dinyanyikan oleh Mika Nakashima. Ia juga merilis dua single dan album lain berjudul FAITH, yang membawanya dalam tur panjang di Jepang serta mengadakan pertunjukan di California. Terakhir dalam masa vakum band ini, ken merilis sebuah single solo, Speed.

25 dan 26 September 2006 L’Arc~en~Ciel mengadakan dua pertunjukan untuk merayakan ulang tahun ke 15 band ini. Diberi judul L’Anniversarry, petunjukan tersebut bertempat di Tokyo Dome dengan set list sebagian ditentukan oleh para fans lewat poling online.

Setelah merayakan kesuksesan mereka selama 15 tahun bersama-sama, L’Arc~en~Ciel telah merilis sebuah single dan menyusul beberapa lainnya dalam bulan – bulan kedepannya. Band ini sekarang sedang dalam tur musim panas dan juga bersiap – siap mengeluarkan sebuah album baru dan dua DVD sebelum akhir tahun ini.

Setelah membuktikan kemampuan mereka untuk terus bertahan, L’Arc~en~Ciel bisa dbilang merupakan band yang masih akan terus berkiprah di dunia musik rock Jepang dalam jangka waktu yang lama. Membawa pesan cinta, damai dan dunia dimana semua orang dapat hidup bersama tanpa pertikaian, musik L’Arc~en~Ciel mampu melewati batas musik dan bahasa. Serta berhasil menandai dan meninggalkan kesan positif pada para pendengar di seluruh dunia. Para fans telah dan akan terus menunggu karya – karya selanjutnya dari grup legendaries in

BIOGRAFI KAGRRA

The image “http://takosashimi.files.wordpress.com/2007/09/kagrrashizukuperiod.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.

Pada tahun 1998, sebuah grup yang terdiri dari 3 musisi, Isshi, Izumi, dan Nao (vokal, drum, dan bass, berturut-turut) memutuskan untuk membentuk band. Yang dibutuhkan untuk melengkapi rencana mereka adalah gitaris, dan akhirnya mereka memasang iklan di toko musik kecil. Iklan itu dijawab oleh Akiya dan Shin, yang bergabung dengan member-member awal, membentuk CROW pada bulan Oktober 1998. Setelah bergabung dengan label key party, mereka mengikuti live gabungan dua band kembar dengan Lar~mia, dan dua band itu lebih dikenal dengan kuroi tori (burung hitam : CROW) dan shiroi tori (burung putih: Lar~mia).

Tahun 2000 mereka pindah label ke PS Company dan mengganti nama mereka menjadi Kaggra. Pada bulan Juni mereka bermain secara live menggunakan nama baru mereka untuk pertama kalinya dan merilis demo tape baru. Mini album pertama Kagrra, Nue, dirilis pada Desember, dan setelah terjual habis dengan cepat, sukses dipasaran.

Pada 3 Maret 2001 adalah tanggal yang menjadikan terobosan baru yang lain bagi sejarah Kagrra. Pada hari itu, mereka bermain dalam live one-man yang pertama di Shibuya, merilis mini album yang kedua, Sakura, dan membuka fans club resmi mereka, Auga. Sebagai tambahannya, tahun 2001, mereka merilis 4 single yang dihubungkan dengan 4 musim selama setahun. Pada September, bersama dengan Kagerou dan Due’le Quartz, mereka mengadakan tour ke Hongkong dan 3 Oktober mereka merilis mini album ketiga, Iodori, yang sangat laku di pasaran.

Rekaman live pertama Kagrra, dalam bentuk VHS tape dengan judul Fuunroku, dirilis pada 6 Maret 2002, dan tidak lebih dari sebulan kemudian mereka merilis maxi single pertama, Yume Izuru Chi. Mereka juga merilis dua maxi single, mini album, dan full album pertama mereka dengan judul Gozen pada tahun yang sama.

Mereka terus melanjutkan dengan jadwal yang padat pada tahun 2003, merilis 2 maxi single, mini album, dan dvd live pertama mereka. Pada Desember Kagrra mengadakan pertunjukkan indies terakhir dan menjadi major pada 1 Januari 2004, merubah namanya menjadi Kagrra,yang dirayakan dengan perilisan single major pertama mereka, Urei. Bulan Maret mereka merilis full album pertama dalam status major, Miyako.

Setelah merilis dvd live indies terakhir mereka pada bulan April, dan dvd yang lainnya lagi pada bulan Juli, mereka mengejutkan fans pada akhir tur musim panas mereka dengan mengumumkan perilisan dvd live lagi pada bulan November. Mereka menutup tahun dengan bermain bersama band-band lain dari label yang sama pada PS Company’s Peace and Smile Carnival Tour.

Tahun 2006 merupakan tahun gebrakan bagi band visual, memberikan mereka dorongan untuk menarik penggemar dengan beberapa dari mereka membuat lagu untuk serial anime. Chikai no Tsuki milik Kagrra, menjadi lagu pembuka untuk serial TV Kinnikuman II Yo Ultimate Muscle 2. Pada musim panas mereka melakukan tour lagi, dan sebelum tahun berakhir, mereka merilis dvd lagi, maxi single, dan sebuah photobook.

Mereka menggebrak tahun 2007 dengan merilis album baru, Shizuku, pada Febuari. Tahun ini akan menjadi saksi live pertama Kagrra di Amerika, sesuai dengan jadwal mereka untuk bermain di Festival J-Rock Revolution di Los Angeles pada bulan Mei.

Senin, 24 November 2008

BIOGRAFI X - JAPAN

http://www.geocities.com/aki-dono/x-japan.JPG
X Japan (エックス ジャパン) adalah band musik J-Rock asal Jepang yang dibentuk tahun 1982 oleh pianis sekaligus drumer bernama Yoshiki dan vokalis Toshimitsu "Toshi" Deyama. Band yang aslinya bernama X ini melambung ke puncak kesuksesan setelah merilis album kedua mereka Blue Blood. Mereka memulai karir sebagai band Heavy metal dan akhirnya beralih ke Progressive Rock, sambil terus menulis lagu-lagu ballad . Mereka sendiri menyebut musik mereka sebagai "Speed Metal" dan "Rock Ballad". Setelah mengeluarkan 3 album berikutnya, band ini bubar tahun 1997, setelah menyelenggarakan konser "The Last Live" tanggal 31 Desember1997.

Setelah hampir 10 tahun bubar, X JAPAN kembali melakukan pertunjukkan perdananya di hadapan publik pada saat pengambilan gambar untuk PV terbaru mereka,"I.V.",di Odaiba Aqua City pada tanggal 22 Oktober 2007.

Personil

Final :

  • Toshi (Toshimitsu Deyama) - vokal
  • Heath (Hiroshi Morie) - bass (1992 - )
  • Pata (Tomoaki Ishizuka) - gitar (1987 - )
  • hide (Hideto Matsumoto) - gitar (1987-1998)
  • Yoshiki (Yoshiki Hayashi) - drum, piano

Mantan personil

  • Taiji (Sawada Yasushi) - bass (1986-1982)

Mantan personil (era Indie)

  • Jun/Shu (Hisashi Takai) - gitar (1985, 1986)
  • Hikaru - bass (1986)
  • Atsushi (Atsushi Tokuo) - bass (1985)
  • Eddie - gitar (1985)
  • Hally (Yoshifumi Yoshida) - gitar (1985)
  • Isao - gitar (1987)
  • Kerry - gitar (1986)
  • Satoru - gitar (1986)
  • Terry (Yuji Izumisawa) - gitar (1983-1985)
  • Tomo (Tomoyuki Ogata) - gitar (1984-1985)
  • Zen (Zenon) - gitar (1985-1986)

Diskografi : Album Studio


01. [1988.04.04] Vanishing Vision
02. [1989.04.21] Blue Blood
03. [1991.07.01] Jealousy
04. [1993.08.28] Art Of Life
05. [1996.11.04] Dahlia

Live show

X Japan dikenal selalu melakukan pertunjukkan live yang spektakuler. Di tahun 1982 (saat band baru terbentuk) mereka sering tampil di festival-festival budaya dan beberapa pesta, hal ini menyebabkan X Japan dengan cepat mempunyai banyak fanbase.

Sehari setelah peluncuran album pertama mereka,Vanishing Vision,mereka menggelar konser di Tokyo Nakano Kōkaido, mereka juga sudah memulai tur pertama mereka, Vanishing Tour. Di tahun 1989 mereka menggelar tur di beberapa kota,Blue Blood Tour, tur itu untuk mempromosikan album baru mereka, Blue Blood. Tur ini sukses luar biasa.

X Japan merilis album ketiga mereka pada tanggal 1 Juli 1991. Pada bulan Januari 1992, mereka menggelar konser di Tokyo Dome selama 3 malam. Konser ini merupakan konser terakhir Taiji. Setelah Taiji keluar dari band, X Japan berhenti melakukan tur, karena mereka sedang mencari Bassis untuk menggantikan posisi Taiji. Di tanggal 31 Desember 1993, mereka melakukan live pertama mereka dengan Heath diposisi bass. Konser tersebut diberi nama X Japan Returns, karena sejak tahun 1992 mereka tidak pernah menggelar konser lagi. Konser selama dua hari itu sukses besar, Tokyo Dome dipenuhi oleh para fans.

Di awal tahun 1995, X Japan mulai memainkan lagu-lagu baru di beberapa acara televisi Jepang seperti Music Station (dan acara spesial tahunan Super Live) dan Hey!Hey!Hey! Music Champ. Pada bulan November tahun itu, mereka menggelar Dahlia TOUR (untuk mempromosikan album terakhir mereka, DAHLIA). Tur tersebut selesai di 2 hari terakhir tahun itu di Tokyo Dome. Akhirnya, karena perpecahan di band, X Japan menggelar konser terakhir mereka pada tanggal 31 Desember 1997, The Last Live.

BIOGRAFI LUNA SEA

http://www.spirit-of-metal.com/les%20goupes/L/Luna%20Sea/pics/logo.jpg
Lunacy pertama kali tampil dalam sebuah konser di Machida Play House yang berlokasi di Kanagawa dengan penontonnya yang hanya 15 orang. Ryuichi sebagai vokalis, Sugizo berperan sebagai lead-guitar, Inoran dengan rhythm-gitarnya, J pada bass dan yang terakhir, Shinya Sang drummer.

Keenam orang tersebut berasal dari latar belakang sosial yang berbeda, tetapi mereka bergabung menjadi satu untuk memainkan musik punk-rock yang mereka nikmati. LUNA SEA diidentikkan dengan musik original, yang merupakan tunjuan bagi mereka dalam bermain musik tanpa seorang leader.

Berselang tiga bulan setelah demo-tape pertama mereka, Lunacy, dirilis. Album ini dijual di tempat mereka menggelar konser. Masih di tahun yang sama, pada bulan Desember, mereka merekam demo-tape album yang kedua, Shade, dan yang ketiga dengan judul Lastly.

Entah karena musik mereka atau dikarenakan penampilan mereka, pihak majalah mulai tertarik untuk meliput LUNA SEA. Sebuah poto seluruh personil LUNA SEA dengan sentuhan Punk yang kental pada mereka dan juga style rambut yang sungguh mengesankan terpampang di sebuah majalah. Hal ini cukup membantu mempromosikan LUNA SEA ke seluruh Jepang. Band yang sebelumnya tidak terkenal selama 7 bulan dan hanya tampil dihadapan 15 orang, sekarang senantiasa ditonton oleh 150 orang.

Album pertama mereka, dengan Yoshiki sebagai produser album tersebut yang dirilis pada tanggal 21 Mei tahun 1991. Pada kesempatan kali ini Lunacy berubah menjadi Luna Sea, dan rilisan pertama ini disebut sebagai Luna Sea. Semenjak perilisan tersebut jumlah orang yang datang dan menikmati konser mereka semakin bertambah. Time is Dead (karya J), Blue Transparency (karya Inoran), Moon (karya Sugizo) dan Precious (karya J), yang merupakan beberapa dari karya terbaik LUNA SEA, terdapat dalam album ini. Semua lirik yang tertera merupakan buah pena Sugizo. Walaupun album ini merupakan album indie, harus diakui, karya yang mereka tampilkan jauh dari definisi buruk.

Mereka bergerak ke musik major sangat cepat, dan fansclub mereka, Slave, dibentuk pada tahun 1992 dan mereka menggelar konser di Shibuya Koukaido (dengan kapasitas 2000 orang) yang semua tiketnya langsung terjual habis dalam 30 menit menyambut hal itu. Album major pertama mereka yang berjudul Image berisi lagu seperti Wish, Dejavu, Vampire’s Talk, dan Moon (versi keduanya).

Pada tahun 1993, mereka mengeluarkan single major pertama, Believe dan album kedua, Eden. Pada album yang baru ini, kita dapat menemukan lagu-lagu melodis bernuansa punk yang berjudul Jesus, juga lagu-lagu berirama waltz seperti Providence, Believe serta Lamentable.

Di tahun berikutnya, album baru, Mother, pun dirilis. Untuk memproduksi album ini, seluruh personil LUNA SEA memutuskan untuk mengisolasi diri mereka sendiri dari dunia luar. Album ini juga merupakan album yang paling diterima dan digemari oleh kalangan fans, dimana di album inilah terdapat lagu Loveless, Rosier, Face to Face, In Future, True Blue, dan juga lagu terindah dari serentetan lagu-lagu indah lainnya, Mother, yang ditulis oleh Inoran. Secara keseluruhan, semua yang terdapat di dalam album ini sangat bagus. Tur konser Mother ditutup dengan konser, yang menjadi konser mereka yang paling terkenal dan juga terbaik, The Lunatic Tokyo.

“Style” diluncurkan dipasaran pada tanggal 22 April, 1996. album ini berbeda seratus delapan puluh derajat dengan “Mother”. Seperti biasanya, Sugizo, Inoran dan J lah yang menulis lirik untuk lagu-lagunya. Diantaranya, Desire (Sugizo), Ra-se-n dan For ever and ever (J).

Setelah beberapa bulan penuh kesibukan bersolo karir dan beragam kesuksesan yang diraih oleh setiap personilnya, ke-5 personil LUNA SEA pun kembali bersama dan tampil di atas panggung Akasaka Blitz pada tanggal 17 December tahun 1997, menandakan kembalinya LUNA SEA di kancah permusikan.

Single “Storm”, “Shine” dan “I for you” menandai pemunculan album berikutnya, yaitu Shine, yang dirilis pada bulan Juli tahun 1998, dimana pada album ini sisi “rock” dari musik mereka nyaris tersisihkan dan tergantikan oleh musik pop-rock, dan sesungguhnya lebih banyak sisi pop dibandingkan sisi rocknya. Meskipun demikian, beberapa lagu seperti “Storm”, “Shine”, “Time has come” dan juga “Another”, merupakan karya luar biasa lainnya dari LUNA SEA. Kemunculan album ini diikuti dengan tur konser mereka yang mewah, kali ini bekerja sama dengan Disney (Inoran menulis lagu penutup untuk seri anime dari Mulan:Breath).

Pada bulan Januari 1999, mereka menggelar 3 konser di 3 kota yang berbeda di Asia (diluar Jepang): Taipei, Hong-Kong dan Shanghai. Seluruh personil LUNA SEA merasa sangat puas dengan mini-tour mereka, yang hanya berlangsung selama beberapa waktu, karena mereka merasakan hal yang sama seperti dulu, ketika mereka masih manggung di live house, dan mereka merindukan hal tersebut.

Untuk hari jadi ke-10 LUNA SEA, mereka menggelar konser akbar:The Capacity Illimited. Sayangnya, badai besar yang melanda Tokyo menghancurkan sebagian besar dari panggung yang telah dipersiapkan untuk event tersebut. Tentu saja hal ini bukan suatu masalah yang dapat menghentikan suksesnya konser tersebut, karena 100.000 orang hadir dalam konser tersebut. Ke-5 personil LUNA SEA, dengan menggunakan helikopter, seperti yang dilakukan The Beatles beberapa dekade sebelumnya, naik ke atas panggung. Konser tersebut ditutup dengan pertunjukan kembang api besar-besaran. Di saat yang bersamaan mereka juga mengeluarkan album kumpulan single terbaik yang pertama: Never sold out.

Pada tanggal 1 Januari tahun 2000, tepat tengah malam, LUNA SEA menggelar konser di Zepp Tokyo dalam rangka menyambut millennium baru. Mereka kembali memainkan “sweetest coma”,yang di komposisi oleh J dan digunakan sebagai lagu penutup film James Bond terbaru saat itu di Jepang. Pada tanggal 29 Maret, Gravity, sebuah single yang di komposisi oleh Inoran, dirilis. Menyusul “Gravity”, “Tonight” (dikomposisi oleh J) juga diluncurkan ke pasaran, tepatnya pada tanggal 17 Mei.

Pada tanggal 25 Juni, di konser “Premiere of Lunacy”, mereka memberikan sesuatu yang baru bagi para fans. Ketimbang memainkan Wish sebagai penutup konser, seperti yang biasa mereka lakukan, kini mereka menyuguhkan lagu baru, yang akan dirilis di album mereka berikutnya. Sayangnya, para penonton tidak terlalu antusias bahkan sedikit kecewa, hal ini dikarenakan mereka telah terbiasa dan bersemangat untuk menikmati lagu Wish. Lunacy, album ke-7 yang disuguhkan oleh LUNA SEA, selain mempunyai pelafalan bunyi indentik dengan nama band mereka sendiri, menawarkan kombinasi karya musikal yang bagus, disuatu sisi terasa “keras”, tetapi juga memiliki sisi lembutnya. Dari lagu Mary hingga Kiss, Gravity, Crazy about you dan sebagainya, setiap orang pasti dapat menemukan lagu favorit mereka sendiri.

Pada tanggal 8 November, ketika mereka menggelar tur konser Brand new Chaos act 2, berita menggemparkan yang tak pernah terlintas di benak siapa pun beredar: LUNA SEA bubar. Para personil LUNA SEA selalu menolak untuk menggunakan istilah bubar (split), mereka selalu menggunakan kata “menutup tirai” (drop-curtain), bahkan sampai sekarang. Love Song menjadi karya penutup dari karir mereka selama ini.

Ditanggal 27 Desember, mereka menggelar konser terakhir mereka, Last Live. Meskipun setiap personilnya akan menempuh jalan mereka masing-masing, tetapi mereka meninggalkan panggung dengan menggenggam tangan satu sama lain.

Minggu, 23 November 2008

J - ROCKS PROFIL

PROFIL PERSONIL


iman.jpg

IMAN PROFILE

Nama : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : 19 Juli 1981
Posisi : Vocalist and guitarist

Experience :

  • Add guitarist tetap funky kopral.
  • Guitarist SOG.
  • Guitarist 1001.
  • Add guitarist at album “Misteri Cinta (Setiawan Jodi)”.
  • Guitarist terbaik at Expo Education.
  • Juara I Nescafe Get Started Band Competition (2004).
sony.jpg

SONY PROFILE

Nama : Sony Ismail Robbayani
Tanggal lahir : 24 September 1982
Posisi : Guitarist

Experience :

  • Best guitarist @ festival wagega Bintaro.
  • Guitar course @ LPM Farabi.
  • Juara I Nescafe Get Started Band Competition (2004).
wima.jpg

WIMA PROFILE

Nama : Swara Wimayoga
Tanggal lahir : 29 November 1981
Posisi : Bassist

Experience :

  • Piano course @ Yamaha Music Indonesia
  • Juara I Nescafe Get Started Band Competition (2004).
anton.jpg

ANTON PROFILE

Nama : Anton Rudi Kelces
Tanggal lahir : 17 Agustus 1982
Posisi : Drummer

Experience :

  • Drum course @ purwacaraka.
  • Backing vocal for itatara (sony Wonder).
  • Juara Nescafe Get Started Band Competition (2004).

BIOGRAFI J - ROCKS


9 November 2003, untuk pertama kalinya Jakarta Rockstars atau lebih dikenal dengan sebutan J-RockS atau JRS, memainkan musik mereka di depan orang lain selain mereka berempat. Tak lama berselang, di awal 2004 mereka mencoba ikut berkompetisi dengan band – band indie Bandung di event Nescafe Get Started [karena event ini tidak diadakan di Jakarta, maka terpaksa mereka ke Bandung]. Setelah berhasil menjuarai festival ini, mereka digaet oleh pihak Aquarius untuk rekaman, dan Juli 2005 lahirlah album perdana mereka “Topeng Sahabat” walau mungkin kurang booming di pasaran, dan belum berhasil mendapatkan penghargaan, tapi sebenarnya album ini patut diacungi jempol, karena keberanian Iman Cs mendobrak pasar musik Indonesia dengan aliran musik yang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap baru dan biasanya peminat – peminatnya muncul dari kalangan komunitas – komunitas kecil penyuka budaya Jepang, ya..musik yang mereka bawakan adalah Japanese rock.

Beranggotakan 4 cowok – cowok skillful, Iman Taufiq Rahman [vokalis+gitaris kelahiran Jakarta, 19 Juli 1982], Sony Ismail Robbayani [gitaris kelahiran Jakarta, 24 September 1983], Swara Wima Yoga [basis kelahiran Jakarta, 29 November 1981], dan Anton Rudi Kelces [drummer kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1982]. J-RockS tidak hanya digemari karena kepiawaian personelnya dalam memainkan alat musik, mencipta lagu, dan menyelipkan aransemen – aransemen unik hasil keisengan mereka di setiap live performance mereka, tapi juga karena modal tampang mereka yang bisa dibilang sangat lumayan.

Satu dari keunikan band ini yang sebenarnya sangat nyata tapi muingkin kurang diketahui oleh publik awam adalah kenyataan bahwa band ini selain mempunyai jajaran fans setia, juga mempunyai jajaran penghujat setia alias anti JRS. Para anti JRS membenci JRS dengan satu alasan utama, yaitu musik mereka terlalu dekat dengan L’Arc~en~Ciel atau Laruku, band rock besar di Jepang yang telah berumur 12 tahun lebih tua. Bahkan lebih parah dari itu, mereka dicap sebagai plagiator Laruku, baik dari segi musik hingga style mereka. Dan sering para anti JRS mengidentikkan personel JRS dengan personel Laruku pada posisi yang sama, seperti Sony dengan Ken [gitaris Laruku], Wima dengan Tetsu [basis], Anton dengan Yuki [drummer], dan yang tampaknya paling sering dicecar oleh tudingan adalah Iman yang dianggap sangat "Hyde wannabe", dari segi style, gaya bermusik, bahkan suara falsetto Iman selalu dikait – kaitkan dengan vokalis Laruku yang walaupun telah berumur tapi masih terlihat sangat imut itu. Semua tudingan kemiripan itu ditanggapi Iman selaku vokalis juga frontman JRS dengan adem ayem, dan menurutnya kesamaan – kesamaan seperti itu adalah sesuatu yang wajar di dunia musik, secara nada hanya ada 7, dan JRS sendiri [terutama Iman] adalah fans dari Laruku.

Beruntung perdebatan antara para fans dan anti ini hanya terjadi di forum – forum, Friendster, imel dan milis – milis dunia maya. Kalaupun terbawa ke dunia nyata, itu hanya sebatas pertengkaran mulut yang tidak sampai terbawa ke perkelahian massal. Kalau saja hal itu sampai terjadi, pastinya akan sangat lucu, karena para artis yang diributkan toh tenang – tenang saja dan tidak pernah ada kejadian saling menuding ataupun sampai tuntut – menuntut, terutama dari pihak Laruku.

Lepas dari semua fenomena unik itu, J-RockS sebenarnya dapat menjadi aset dan duta bagi para Japanese freaks untuk memasyarakatkan musik – musik beraroma Jepang, terutama dari aliran Japanese rock, serta style Japanese dalam hal fashion. Karena tidak bisa dipungkiri, setiap orang yang tertarik dengan JRS, pasti ujung – ujungnya akan mulai melirik ke musik – musik berbau Jepang lainnya, dan lalu mulai melirik style jejepangan.

Dan kini menginjak di tahun ke-tiga-nya, JRS makin mantap mengusung genre Japanese rock yang dipadu dengan nuansa jazz, blues, punk, grunge, sesuai dengan musik favorit para personelnya.


Akhirnya, J-Rocks, band Indonesia yg musiknya sangat terinpirasi dengan musik Jepang, merilis album barunya yg dikasih judul Spirit. Ini adalah album kedua mereka. Sebelumnya J-Rocks pada tahun 2005 sudah merilis album perdana yg dikasih judul Topeng Sahabat. Kehadiran band J-Rocks di belantika musik Indonesia memang sempat mengundang reaksi di mana-mana. Terlebih para fans musik Jepang. Mereka dengan mudah menuduh bahwa J-Rocks adalah band jiplakan L'Arc~en~Ciel [Laruku], salah satu band Jepang yg paling dikenal di Indonesia sini. Dan juga lagu-lagu yg diciptakan J-Rocks sangat familiar sekali musiknya dengan lagu-lagunya Laruku. Semenjak itu dimulailah aksi hujat terhadap kehadiran band ini.

Bagaimana dengan aku sendiri? Awalnya sempat terbawa juga dengan gelombang hujat tersebut. Namun, tidak berlangsung lama aku baru sadar. Seharusnya band seperti J-Rocks ini lah yg perlu didukung sepenuhnya. Kenapa? Ya dengan adanya J-Rocks, secara otomatis juga akan dan bisa memperkenalkan kepada masyarakat sini [walaupun tidak secara langsung] dengan musik-musik asal negara Matahari Terbit tersebut. Sebab selama ini, masih ada saja beberapa pihak yg meremehkan kualitas musik Jepang itu sendiri. Padahal nyatanya, musik Jepang sangat kaya dan beraneka ragam tuh. Dan yg pasti juga kreatif dalam menciptakan warna musik.

Aku maklumi saja jika album Topeng Sahabat seperti kata orang terlalu "Laruku" banget. Wong namanya terinspirasi, so wajar aja khan jika ada yg mirip. Tuh band Nidji yg kental banget dengan nuansa British Pop-nya, kok gak diapa-apain? Walaupun album pertama J-Rocks aku maklumi, namun aku memberikan kesempatan bagi J-Rocks di album kedua nanti untuk membuktikan kemampuan musikalitas mereka di dalam menciptakan lagu yg benar-benar merupakan karakter dari J-Rocks itu sendiri. Boleh saja mengambil sedikit warna dari sebuah band Jepang, asal ingat, karakter J-Rocks musti terlihat.

Dan akhirnya hal tersebut menjadi kenyataan di album Spirit ini. Aku sudah mendengarkan semua lagu-lagu yg ada dalam album ini. Cukup dengan mendengar ulang dari awal sampai akhir sebanyak 3 kali berturut-turut, yg terjadi adalah AKU SANGAT MENYUKAI DAN MENIKMATI ALBUM INI. Well, It has a lot of melody. Mereka memainkan dengan rapi dan kompak. Dengan komposisi musik yg terasa matang, aku yakin pendengar tidak akan merasa cepat bosan dan jenuh jika didengar secara terus-terusan. Mungkin yg bisa dikasih masukan adalah soal lirik lagu. Entah kenapa aku merasa liriknya terlalu bisa. Moga-moga ke depannya bisa diperbaiki dengan cara memasuki lirik yg sedikit puitik.

Sekilas profile J-Rocks, band ini terdiri atas 4 orang personil. Mereka adalah Iman pada posisi vokal merangkap gitar, Sony pada gitar, Wima pada bass dan terakhir tentunya Anton yg menjadi drummer. Sebelum berkesempatan merilis album pertama, J-Rocks setahuku sering partisipasi di setiap acara festival. Akhirnya sampai ada sebuah kompetisi musik yg diselenggarakan oleh Nescafe. Di ajang ini, J-Rocks menjadi juara 1 dan msing-masing personilnya meraih penghargaan best vokalis, best gitaris, best bassist dan best drummer. So, J-Rocks ini bisa dikatakan band yg mempunyai skill handal, bukan band anak kemarin sore....

Kembali ke album Spirit, total di dalamnya terdapat 10 buah lagu. Langsung aja aku mulai dengan tembang pembuka yg berjudul Cobalah Kau Mengerti. Lagunya enak dan enjoyable nih. Dibuka dengan sedikit solo drum yg disambung dgn melodi gitar yg sangat cathy. Permainan bass Wima keren abis. This man is great!!! Dibandingkan bassist band Radja, Samson, Ungu, Kerispatih.... aku lebih memilih Wima!!! Tempo lagu agak santai. Btw, solo gitarnya oke juga tuh.

Disambung dengan track kedua, Spirit. Lagunya lumayan nge-rock nih dengan riff gitar yg oke juga. Intro dibuka dgn solo gitar yg tipikal J-Rocks banget. Tempo agak nge-beat. Saat chorus yg menggunakan bahasa Inggris, vokal Iman benar-benar mencapai range nada tinggi. Cool, man! Dan, lagi-lagi deh di sini dijumpai permainan solo gitar yg sedikit memukau. Aku justru memberikan kredit pada Anton di sini. Ketukannya benar-benar aktraktif. Terlebih saat menjelang lagu habis, sekilas terdengar ketukan double pedal yg lumayan gahar. Kayaknya oke juga tuh jika sesekali J-Rocks bawain musik yg sealiran ama deathgaze. Hahahaha....

Track berikutnya, Juwita Hati. Lagunya sedikit nge-rock&roll nih. Permainan bass Wima benar-benar mendominasi lagu ini. Salut deh! Dengarin Juwita Hati bisa membuat badan sedikit bergoyang. Asyik pokoknya. Terlebih solo gitarnya....

Setelah itu dilanjutkan dgn lagu berikutnya, Tersesal. Well, this is my FAVORITE TRACK! Komposisi musik di lagu ini oke banget. Sesekali slow, terus tiba-tiba menjadi kencang. Benar-benar aggresive. Intro dimulai dgn petikan gitar yg memberikan nuansa sunyi dan sepi. Selanjutnya petikan gitar yg indah tetap mendominasi lagu. Tempo masih slow, dan diiringin dgn permainan solo biola. Menjelang pertengahan lagu, dibuka oleh ketukan drum Anton yg powerful, lagu menjadi kencang dan nge-rock abis! Untuk selanjutnya bisa didengar solo gitar yg dibarengi dgn permainan orkestra biola. Pokoknya nih lagu oke banget deh!!!

Kau Curi Lagi menjadi track selanjutnya. Di lagu ini, J-rocks menampilkan seorang cewek bernama Prisa [eh, dengar-dengar orgnya cakep tuh] untuk menyanyi bareng. Aku sendiri tidak tahu lebih detail siapa itu Prisa. Namun yg aku tahu, Prisa juga sempat jadi additional gitar buat band Seringai. Cewek metal dong?!!! Vokal Prisa yg ada sedikit sentuhan rocknya oke juga tuh. Intro dibuka dengan petikan gitar yg mengingatkan aku dengan petikan khas eks gitaris band legendaris LUNA SEA, Inoran. Lagunya asyik banget. Di kota Palangka Raya sini, lagu Kau Curi Lagi menjadi top rekues pada sebuah station radio swasta [namanya KALAWEIT FM]. Lagu ini terkesan simple. Namun entah bagaimana hasilnya justru terdengar luar biasa. Terlebih solo bass dan solo gitarnya. Great job, btw!

Selesai dgn Kau Curi Lagi, diteruskan dengan Saatnya Kau Bicara. Sebuah lagu yg temponya sedang-sedang saja. Musiknya terbilang catchy banget di telinga. Hmmm, entah bagaimana dengan yg lainnya, menurutku lagu ini ada sedikit sentuhan Britpop. Itu bisa bisa terlihat dari bunyi melodi gitar. Biar begitu, aku suka dengan lagu ini. Terlebih Iman yg berusaha untuk menjiwai lagu ini, dan itu sudah lumayan berhasil. Lagu diakhir dengan sebuah penutup yg manis berupa dentingan piano.

Diteruskan lagi dgn lagu berikutnya yg dikasih judul Mestinya Kau Tahu. Intro dibuka dgn sejenis computer sound. Lagu bertempo sedikit cepat yg diiringin riff gitar yg oke ini lumayan enak lah menurutku. Terlebih permainan bass Wima yang sangat mencolok sekali. Saat chorus, entah kenapa mengingatkan aku akan chorus lagu Lepaskan Diriku [single andalan di album Topeng Sahabat]. Waow, vokal Iman yg sedikit serak [growl?]boleh juga tuh.

PDKT, menjadi lagu berikutnya. Duh, apa gak ada judul lain lagi selain PDKT? Gak apa-apa sih, cuman terkesan aneh aja. Untung lagunya enak, kalo tidak? Seperti biasa, lagi dimulai intro yg catchy. Setelah itu ritem gitar yg terbata-bata plus akustik gitar benar-benar membuat lagu ini menjadi hidup. Di tengah lagu, sekali lagi Wima dan Sony masing-masing memainkan solo bass dan gitar dlm waktu yg bersamaan.

Diteruskan dengan Aku Harus Biasa. Tempo lagu cepat banget, dan musiknya nge-rock abis. Riff gitar di lagu ini benar-benar dashyat! Bahkan di tengah lagu nanti, riff gitar menjadi berat. Asyik kalo dipake buat jingkrak. Kredit aku berikan buat sang drummer, Anton. Ketukannya di lagu ini seakan-akan mengingatkan aku dgn Asanao, drummer lynch [band rock indie Jepang]. Permainan solo biola dan aksi solo masing-masing personil sepanjang 1 menit lebih menjadi outro lagu Aku Harus Biasa ini. Two thumps up! AKU JADIKAN INI SEBAGAI TRACK FAVORITEKU JUGA!

Sampai juga pada lagu terakhir yg judulnya Semakin Sendiri. Great! Lagu ini benar-benar pas dijadikan sebagai penutup album. Iman benar-benar menguasai dan menjiwai lagu ini melalui vokalnya. Diiringi dengan akustik gitar menambah ke-khusyukan lagunya. Solo gitar yang bersahut-sahutan menjadi outro lagu ini. Solo gitarnya oke banget, man!!! Mengingatkan aku akan duo eks-gitaris legendaris X JAPAN, yaitu hide dan Pata.

Sebelum merilis album Spirit, J-Rocks berjanji kepada para pendengarnya bahwa lagu-lagu yg ada dalam album keduanya ini akan lebih nge-rock dibandingkan album pertamanya. Dan ternyata itu benar! Mereka benar-benar menepati janjinya. Selain tambah nge-rock, komposisi musik terlihat ada sedikit peningkatan. Musik makin bermelodi dan dinamis. Aku yakin sekali dengar orang akan menyukainya, walaupun musik mereka tidak bisa dikatakan sebagai musik yang easy listening.


j rocksz.jpg

ALICE NINE PROFILE


favorite music : LUNASEA、KORN、Atari Teenage Riot、MUSE
blood type: O
Birth date : Jul.5th
height : 177cm
weight : 58kg
foot size : actual size is 26 but usually wear 27.
fragrance : BVLGARI black
my phrase : WAKARUYoo (I feel that.)
Hobby : TV Game
strong point : long part
weak point : short part
something will never give up on. : sleeping hours
my boom : going to take a walk



favorite music : post rock, something HOT
blood type: O
Birth date : May4th
height : 166cm
weight : 51Kg
foot size : 26cm
fragrance : None
my phrase : IKERUDARO (Can you GO!?)
Hobby : go around to see the sight in Japan, photoes
strong point : never lie. easily get hot.
weak point : never lie. easily get hot.
something will never give up on. : my belief and Guiter.
my boom : skateboard ,collecting shoes

favorite brand store : GUCCI
favorite music : korn
blood type: O
Birth date : Sep.17th
height : 182cm
weight : 70kg
foot size : 26cm
fragrance : Burberry
my phrase : MENDOKUSeeI (means bothersome..)
Hobby : skateboard/BMX
strong point : its secret
weak point : its secret
something will never give up on. : my beliefs
my boom : 長州小力(cho-shu-koriki)


favorite music : UNDERWORLD/and the music with a hot
blood type: AB
Birth date : Jun.24th
height : 175cm
weight : 55kg
foot size : 27.0cm
fragrance : DOLCE&GABBANA
my phrase : OKUSAN!(Maam !)
Hobby : walk with a dog.
strong point : bearable on pain. very patient.
weak point : my weirdness
something will never give up on. : something I proud of.
my boom : clothing


favorite music : alternative music
blood type: A
Birth date : Jul.31st
height : 170cm
weight : 53Kg
foot size : 26.0cm
fragrance : BVLGARI BLACK、BVLGARI BLUE
my phrase : wa-ka-ru-(I know, understand)
Hobby : HIKIKOMORI
strong point : my strong point could be my weak pointノ
weak point : and those my weak points could be my strong pointsノ
something will never give up on. : my time in HIKIKOMORI
my boom : Onii-kei (mature looking)

BIOGRAFI ALICE NINE



alice nine
dibentuk di bulan April 2004 dengan personil yang sama seperti sekarang, yaitu Shou (ex Givuss) pada vokal, Tora (ex Givuss) dan Hiroto ( ex BAQUEPIA) pada gitar, Saga (ex Visage) pada bass dan Nao (ex Fatima) pada drum. Segera setelah dibentuk band ini mengadakan live pertama mereka di Ikebukuro Cyber dan terus tampil dimana-mana, termasuk pada event “PS Company present: Tribal Arrival Vol. 81”.

Bulan berikutnya mereka merilis maxi-single pertama Namae wa madanai, terbatas 1000 kopi dan langsung habis selama masa pre-order berkat fans dari band – band terdahulu mereka serta massa yang tertarik setelah melihat pertunjukan mereka sebelumnya. Mereka kemudian mengeluarkan cetakan kedua dari Namae wa madanai di bulan Agustus terbatas 3000 kopi, yang juga terjual habis. Dalam masa ini mereka mengadakan tur two-man dengan band indie lainnya Ayabie. Puncak tur ini diadakan di Shibuya O-East dengan tiket yang terjual ludes.

Di bulan September band yang masih terbilang baru ini bergabung dengan PS Company (label dari grup – grup seperti The GazettE, Kaggra, dan Miyavi) dan tak lama kemudian merilis mini album pertama mereka. Sama seperti rilisan alice nine sebelumnya, mini album ini juga dijual terbatas dan berhasil mencapai posisi ketiga Oricon Indies chart. Mereka juga mengadakan tur two-man kedua mereka. Kali ini mereka menggandeng Karen. Tur ini lebih besar daripada tur mereka sebelumnya saat bersama Ayabie. Tur kali ini membawa mereka ke seluruh pelosok Jepang dengan pertunjukan yang lebih banyak. Mereka terus bermain sampai akhir tahun. Menutup tahun pertama mereka bermain pada event yang diadakan di Holiday Shinjuku.

alice nine, menggebrak 2005 dengan mengadakan one-man pertama mereka di Liquid Room-Ebisu. Mereka juga berpartisipasi dalam sejumlah event lainnya selama Februari dan Maret, termasuk sebuah live di hari Valentine, yang bertempat di Electric Land Lady. Pada tiga bulan berikutnya mereka mengeluarkan tiga buah single lagi. Kemudian band ini menghabiskan bulan April dengan bermain sebagai band pembuka Kaggra - band yang berada di label yang sama dengan mereka - selama tur 2005 mereka. Di bulan Juni, mereka mengadakan two-man tur lagi dengan Ayabie. Kali ini jauh lebih panjang dari tur mereka terdahulu, membawa kedua band ini keliling Jepang.

Di bulan Juli alice nine yang baru saja selesai tur dengan Ayabie kembali mengendarai bis tur mereka untuk berpartisipasi dalam “PS Company presents: Tribal Arivall Tour 2005” bersama dengan Kra dan bis, keduanya merupakan artis PS Company pada saat itu. Band ini juga merilis mini-album kedua mereka yang bertajuk ALICE IN WONDEЯLAND tanggal 27Juli untuk menyenangkan fans mereka. Setelah musim panas yang melelahkan band ini beristirahat sejenak di bulan Agustus dan September. Mereka hanya tampil sekali serta mengadakan beberapa in-store event. Saat udara jadi lebih dingin, alice nine malah kembali memanas. Dengan tampil di Shibuya O-West bersama Duel Jewel dan Soroban pada bulan Oktober sebelum dirilis-ulangnya CD – CD mereka terdahulu. Ketika bulan Desember tiba, alice nine ikut bagian dalam “Peace & Smile Carnival Tour” yang diorganisir oleh PS Company, sebagai label dari artis – artis yang tampil di acara tersebut. Pada bulan ini juga fan club mereka dibuka.

Tahun 2006 alice nine membuka tahun dengan merilis DVD live pertama mereka berjudul ALICE IN WONDEЯLAND FILM dan diteruskan dengan merilis tiga buah single baru. Salah satu single tersebut tampil pada sebuah seri animasi. Bulan berikutnya mereka mengadakan tur one-man pendek untuk merayakan dibukanya fan club baru mereka, yang membawa band ini ke Osaka, Nagoya, dan kemudian kembali ke Shibuya. Di bulan April alice nine merilis album pertama mereka, Zekkeishoku. Di musim panas alice nine beristirahat sejenak tetapi para fans tidak ditinggalkan lama dengan dirilisnya DVD kedua mereka, NUMBER SIX. Kali ini berisi sebuah film pendek yang ditulis oleh sang gitaris Tora beserta sebuah video musik dan beberapa cuplikan behind-the-scene. Bulan Oktober mereka mengeluarkan single yang hanya dijual di internet, Blue Planet. Single ini hanya bisa diakses dengan menggunakan kartu kredit Jepang. Mereka kemudian mengakhiri tahun dengan bermain di berbagai event, termasuk perayaan Beat Shuffle yang diadakan tanggal 30 Desember.

Band in melangkah di tahun 2007 dengan sejumlah rilisan baru, termasuk sebuah DVD, single baru, dan photobook. Mungkin berita yang paling luar biasa bagi fans internasional mereka adalah ketika mereka berpartisipasi dalam event “Jrock Revolution” yang diadakan di Los Angeles, California. Setelah ambil bagian dalam event multiband yang diadakan di akhir Mei ini, mereka kembali merilis sebuah single baru di bulan Juni dengan judul WHITE PRAYER.

Sabtu, 22 November 2008

NIGHTMARE PROFILE



Yomi ~ Vocals
Real name Jun Chiba [First name Family name]
Birthday July 14th, 1981
Birthplace Furukawa
Blood Type A
Height 155cm [5'1"]
Weight 45kg [100lbs]
Foot Size 24.5-25cm [size 6.5-7 US Men size ^^]
Wrist band color Yellow
Family Mother and father, younger brother
Cigarette Brand Doesn't smoke



Hitsugi ~ Guitar
Real name Ikari Mitsuo (family name first)
Birthday March 5th, 1982
Name meaning Casket
Blood Type AB
From Tokyo
Height 164cm [5'4"]
Weight ?
Foot Size ? (secretive man, he is!)
Wrist band color Red
Family Parents and a cat :3
Cigarette Brand Seven Star



Sakito ~ Guitar
Real Name Edokawa Sakito (satu2nya yg gak ribet mikirin nama panggung)
Name meaning saki: to bloom; to: person;
Birthday June 29th, 1981
Blood Type O
From Miyagi
Height 172cm [5'6"]
Weight ?
Foot Size 24.5cm [size 9 1/2?]
Sakito Black
Family Parents, etc (etc... ETC?)
Cigarette Brand JPS



Ni~ya - Bass
Real Name Baba Yuji (family name first)
Birthday June 23rd, 1980
Blood Type A
From Miyagi
Height 177cm (5'8" about)
Weight 55kg [121lbs]
Foot Size: 26cm [size 10?]
Wrist band color: Blue
Family: Parents, older brother, younger sister
Cigarette Brand: Kool Mild



Ruka ~ Drums
Real Name Satoru Kano (...SatoRU KAno. Get it?)
Birthday June 9th, 1979
Blood Type O
From Tokyo
Height 183cm [6'0"]
Weight 60kg [132lbs]
Foot Size 27cm [size 10 1/2?]
Wrist band color Pink
Family Grandparents, parent and, a younger brother
Cigarette Brand Marlboro Menthol Lights


Jumat, 21 November 2008

BIOGRAFI NIGHTMARE

Nightmare - © Nightmare

Gitaris, Sakito dan Hitsugi mendirikan Nightmare di Sendai pada Januari 2000. Mereka kemudian digabungkan oleh vokalis Yomi, bassis Ni~Ya, dan drumer Zennin, daftar mereka belum lengkap sampai Juli ketika kepergian Zennin digantikan oleh Ruka, dulu dari Luinspear.

Nightmare memulai karir mereka dengan menggebrak dunia musik dan tidak pernah melambat. Pertunjukkan pertama mereka pada bulan Juli dan mereka merilis Zenge, demo pertama mereka, pada Agustus. Membawa suara yang berat dan keras, Hankouki., rilisan berikutnya yang langsung habis dengan cepat selama waktu pre-order, diminta dibuat keduakalinya pada bulan berikutnya.

Keseimbangan yang baru antara jazz, rock, dan synth ditunjukkan pada perilisan single berikutnya, perubahan sedikit pada style Nightmare. Selama dalam perkembangannya, mereka mengikuti rilisan berikutnya dengan tour di Nagoya dan Osaka sebelum kembali ke studio untuk merekam lebih banyak single. Outlaw, mini-albim pertama mereka. Dirilis pada November 2002, menunjukkan perkembangan, kematangan, Nightmare.

Mereka memulai tahun 2003 dengan one-man tour, Battle, sebelum merilis Djaïnism ~Omae no mono wa ore no mono~ dan Djaïnism ~Ore no mono wa ore no mono~. Diikuti dengan dua one-man tour, Nightmare mengumumkan pada pertunjukkan pertama mereka pada bulan Juni di Akasaka BLITZ, status major mereka dengan Nippon Crown. Believe, rilisan major pertama mereka, berada di no 24 tangga lagu Oricon.

Tiga bulan kemudian, triple A-side single, Akane/Hate/Over, menggebrak pasaran. Perilisan ini menjadi arahan untuk tour Ultimate Circus mereka, yang diikuti dengan dengan album dengan judul yang sama.

Pada 2004, Nightmare mengumumkan band alter ego yang tidak biasa, Sendai Kamotsu, dengan merilis DVD dan maxi single pertama band tersebut. Sebagai diri mereka sebenarnya, Nightmare berangkat untuk tour 30 hari yang dilaksanakan dari April sampai Juli, selama kesuksesan besar single mereka, Tokyo Shonen, dirilis. Single ini menarik perhatian banyak fans baru dan band ini mengakhiri tahun itu dengan kejutan pada tour CPU 2004 Ghz mereka, yang mana finalnya diadakan di Nakano Sun Plaza dan kemudian dirilis dalam bentuk DVD. Album yang lain dan koleksi PV juga dirilis sebelum akhir tahun tutup.

Pertunjukkan pertama Nightmare pada tahun 2005 diadakan di kampung halaman mereka, Sendai, dan beberapa promosi live mengikuti perilisan dari single mereka Jibun no Hana. Menerjang beberapa tour yang panjang, band ini bermain selama 35 hari ke seluruh negeri sebagai tambahan untuk memulai pertunjukan radio online, Jack in the box, yang mengudara setiap Rabu malam.

Pertama kalinya Nightmare menjadi bagian dalam sebuah anime, single the WORLD/Alumina mereka sebagai lagu permbuka dan penutup dari seri anime Death Note. Band ini kemudian melakukan lagi kegiatan mereka di Sendai Kamotsu untuk perilisan lain dari tema gay khas mereka.

Mereka melalui taun 2006 dengan kecepatan penuh dan dengan paket jadwal perilisan, memproduksi album baru, sebuah CD yang susah untuk menemukan lagu-lagu jaman indies, dan album terbaik pertama mereka. Sebagai tambahan, penjualan DVD video clip lagi dan DVD pertunjukkan TOUR Anima[lism] mereka.

Pada Febuari 2007, Nightmare merilis album the World Ruler dan pada Juni, single baru Raison D’etre, yang digunakan sebagai lagu pembuka untuk seri anime Claymore. Band ini juga teramasuk bagian dalam rangkain untuk perayaan sepuluh tahun Takadanobaba AREA, bermain juga band-band seperti Jinkaku Radio, Charlotte, dan Wizard. Bersamaan dengan pengumaman perilisan DVD baru dibawah kedua nama Nightmare dan Sendai Kamotsu, kedua band ini juga merilis single baru di bulan-bulan berikutnya.

Nightmare adalah band yang sederhana yang tidak pernah berhenti. Menciptakan, merekam, dan mempertunjukkan satu dari banyak lagu-lagu adalah sesuatu yang membuat mereka terkenal, tetap memvariasikan style mereka untuk digabungkan dengan suara yang baru yang selalu menunjukkan Nightmare yang sebenarnya. Untuk pendengar yang mencari sesuatu yang berbeda, style vokal yang operatic dari Yomi sudah cukup membuat musik band seperti itu. Untuk yang tidak pernah memberikan Nightmare kesempatan, duduk, dan dengarkan. Sekali lagi mempaketkan jadwal mereka yang hampir sampai kapasitasnya, Nightmare yakin untuk melanjutkannya selama 2007 memberikan pengalaman mendengar yang menyenangkan dan mungkin ada satu atau dua kejutan.

Senin, 17 November 2008

PROFIL THE GAZETTE

Ruki [death voice]
ruki: guren -the GazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Matsumoto Takanori
Birthday: 1-02-1982
Birthplace: Kanagawa
Blood Type: B
Height: 162cm
Piercings: 5 on the right ear
Colors: purple, red, black, silver
Hobbies: shopping, rental
Brand: Pink Dragon
Cigarette: Marlboro Menthol Light [stopped smoking]
Family: Parents, older brother
Animals: dog [chihuahuas], cat
Previous Bands: Mikoto, Ma'die Kusse, Kar+te=zyAnose

Aoi [guitar]
Guren Pictures, Images and Photos
Real name: Joyama Suguru
Birthday: 20-01-1979
Birthplace: Mie
Blood Type: A
Height: 171cm
Weight: 55kg
Colors: white, black
Hobbies: Composing, guitar solos
Brand: Peacemaker, Frontier Doll
Cigarette: Marlboro Menthal
Family: Parents, older brother, older sister
Animals: dog, cat
Previous Bands: Mervilles, Artia

Uruha [guitar]
uruha - guren gazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Takeshima Atsuaki
Birthday: 9-06-1981
Birthplace: Kanagawa
Blood Type: O
Height: 177cm
Weight: 62kg
Colors: purple, grey
Hobbies: billiard, pachinko, bowling, soccer
Brand: PPFM, Dokomo
Cigarette: Marlboro Menthol Light
Family: Parents, two older sisters
Animals: dog, polar bear, penguin, domestic duck
Previous Bands: Karasu, Ma'die Kusse, Kar+te=zyAnose

Reita [bass]
reita: guren -the GazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Suzuki Ryo
Birthday: 27-05-1981
Birthplace: Kanagawa
Blood Type: A
Height: 172cm
Weight: 55kg
Colors: purple, red, white
Hobbies: watching movies
Brand: Cropped head, Lock
Cigarette: Mild Seven Lights
Family: Mother, grandmother, older sister
Animals: parrot
Previous Bands: Karasu, Ma'die Kusse, Kar+te=zyAnose

Kai [drums]
kai: guren -the GazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Uke Yutaka
Birthday: 28-10-1981
Birthplace: Tokushima
Blood Type: B
Height: 172cm
Weight: 55kg
Colors: black, red, white, blue, silver, gold
Hobbies: cooking, soccer, collecting Zippos
Brand: Custom Culture
Cigarette: Red Marlboro Box
Family: Parents
Animals: dog, tiger, alligator/crocodile
Previous Bands: Mareydi†Creia

BIOGRAFI GAZETTE

Gazette Guren Pictures, Images and Photos


BIOGRAFI

Gazette bermula pada awal tahun 2002, terdiri dari lima angota yang kesemuanya laki-laki, meski masih muda, mereka sudah cukup berpengalaman di dunia musik. Tiga dari personelnya telah bekerjasama di band-band lama (Ma’die Kusse dan Kar+te=zyAnose); dimana vokalisnya adalah Ruki, salah satu gitarisnya Uruha dan bassisnya Reita. Dua mantan member dari Artia melengkapi formasi awal ini; Aoi pada Gitar dan Yune pada drum. Setelah resmi bergabung di label Matina, mereka merilis single pertama, Wakaremichi, dan sebuah video dalam bentuk VHS pada bulan April, melalui berbagai acara dan perilisan omnibus dengan segera mengangkat nama mereka. Band ini pun sukses menggelar oneman pertama pada bulan Oktober di tahun itu. Pada akhir tahun mereka ikut ambil bagian di acara "FINAL PRELUDE 2002~2003 Matina PRESENTS" karena label Matina ini akan bubar.

Pada tahun 2003, Yune menggumumkan akan meninggalkan Gazette. Dia dengan segera digantikan oleh Kai (ex Mareydi†Creia) dan band ini lalu bergabung dengan label PS Company. Mereka ambil bagian di tur pertama bersama dengan rekannya dari band indie Hanamuke, dan merilis mini album pertama Cockyane Soup selanjutnya diikuti dengan perilisan dua mini album lainnya dua bulan sesudahnya. Pada sisa tahun, mereka melanjutkan dengan mengadakan tur Beauti-Fool's Fest 2003 bersama dengan artis lainnya seperti Merry dan D'espairsRay.

Gazette menggebrak tahun 2004 dengan mengadakan oneman di Shibuya AX (konser ini kemudian dirilis dalam bentuk DVD) dan saat itu juga mereka membuka fan club secara resmi. Mendekati akhir tahun, band ini merilis DVD live kedua dan kemudian mereka memberikan fans mereka apa yang telah dinantikan lebih dari dua tahun, yaitu album perdana mereka Disorder. Di bulan Desember, mereka ikut berpartisipasi di Beauti-Fool's Fest dan menggelar sebuah tur kecil.

Tahun 2005, Gazette nampaknya mengerahkan seluruh waktu mereka di bis tur atau di panggung karena hampir tiada hentinya mereka menggelar tur ke seluruh negeri. Beberapa item dirilis di antaranya tur dan photobook pertamanya "Verwelktes Gedicht", yang dijual di bulan September. Akhirnya mereka beristirahat singkat hingga bulan Desember yang dilanjutkan dengan keikutsertaannya pada acara "PEACE & SMILE CARNIVAL TOUR 2005" dengan memakai nama label dan merilis single Cassis yang menjadi single terakhir yang dirilis dibawah nama Gazette.

Tahun 2006 merupakan tahun yang sangat sibuk untuk Gazette. Mereka mengganti nama dari ‘Gazette’ yang ditulis dalam huruf Jepang, menjadi The GazettE, ditulis dalam bahasa Inggris, band ini menggebrak tahun itu dengan merilis sebuah album baru Nil. Mereka dengan segera melakukan tur besar-besaran, menjangkau seluruh Jepang dengan lebih dari tiga puluh pertunjukkan. Tur finalnya diadakan di Nippon Budokan, salah satu tempat penyelenggaraan terbesar di Jepang, dan habis terjual. Mereka juga mengadakan pertunjukkan Eropa pertamanya di Jerman pada akhir Juli, untuk menyenangkan fans internasional mereka. Kemudian masih di tahun itu, mereka membuka homepage resmi versi bahasa inggris pada bulan Oktober.

Mereka mengakhiri 2006 dan mengisi tahun 2007 dengan jadwal tur dan single-single baru sebelum mengumumkan perilisan album baru STACKED RUBBISH pada musim panas, dan penyelenggaran dua buah tur. Tur pertama akan dimulai pada awal Juni, yang diadakan dari musim panas hingga gugur, dan tur keduanya akan menutup bulan musim dingin. Untuk menyenangkan para fans internasional mereka, The GazettE memutuskan untuk kembali ke Eropa dengan mengadakan sebuah rangkaian tur kecil yang akan diadakan di Jerman, Perancis, Finlandia, dan Inggris pada bulan Oktober.